Senin, 20 Januari 2014

Hobi Tata Boga Menjadi Bisnis


Talenta masak mengalir kuat di tubuh Mellisa Sugianto. Lulus kuliah hospitality dari UPH pada 2004, Mellisa jatuh bangun mendirikan usaha restoran. Kini, restorannya bernama Nanny’s Pavillon berkembang pesat dan menyebar di Jakarta, Bandung, hingga Bali.
“Saya memang hobi masak. Mungkin ini karena background keluarga yang suka masak dan makan, mulai dari nenek dan ibu, semua suka masak,” cerita Mellisa di restorannya di Plaza Indonesia, Jakarta. 
Dari hobi, Mellisa yang sempat menjadi food stylist di penerbit Gramedia akhirnya memutuskan berbisnis restoran. Ia pun berpartner dengan temannya mendirikan restoran di Jakarta. Sayang, kemitraan itu ia akhiri karena tidak ada kecocokan. “Tidak mudah berpartner, beberapa kami menemui masalah sehingga akhirnya saya putuskan menjual seluruh saham saya,” kata Melissa.
Sempat putus asa karena gagal, Mellisa akhirnya mencoba kembali peruntungannya di bisnis restoran. Kali ini, bersama mitra bisnisnya yang lain, ia mendirikan restoran di Bandung pda 2010. Sebuah konsep restoran yang menghadirkan masakan pengasuh rumah tangga, nanny, pun dibuatnya. Maka, jadilah Nanny’s Pavillon. “Idenya adalah menghadirkan masakan sang nanny yang disukai oleh seluruh keluarga, mulai dari nyonya rumah hingga anak-anaknya,” cerita Mellisa.
Pada tahap awal, ia membuat restoran berukuran kecil, kurang lebih 200 meter persegi di sebelah FO (factory outlet) di Jalan Martadinata, Bandung. Selain nama yang dibuatkan konsep, desain interior Nanny’s Pavillon juga dibuatkan konsep. Mellisa memilih konsep garden untuk restorannya. “Saya desain sendiri, bahkan untuk kain kursi pun saya cari sendiri ke pasar,” katanya.
Sampai hari ketiga dibuka, ia harus bersabar karena restorannya sepi. “Tapi dua minggu kemudian, Nanny’s Pavillon malah ramai banget. Saya jadi ngeri, takut enggak bisa memberikan pelayanan yang baik,” ungkapnya.
Sejak itu, ia mulai membenahi manajemen restorannya dan meningkatkan kualitas karyawan. Ada satu pengalaman berharga yang ia temui. Ceritanya, ada tamu warga negara Belanda yang datang sambil membawa wine dan gelasnya, lalu minta izin untuk bisa minum wine di Nanny’s Pavillon. “Sebenarnya kan enggak boleh,karena izin usaha saya adalah restoran tanpa wine. Akhirnya saya tawarkan gelas kopi untuk minum wine supaya tidak menarik perhatian tamu lain dan mereka pun puas dengan pelayanan kami





Tidak ada komentar:

Posting Komentar